Jumat, 03 April 2009

Alumni Menwa Gelar Apel Besar Konsolidasi dengan Komponen Bela Negara


PDF Print E-mail
Written by Administrator
Thursday, 02 April 2009
Jakarta, DMC - Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (ARMI), Jum’at (20/2) mengadakan Upacara Apel Besar Kosolidasi Alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Komponen Bela Negara di lapangan Monas, Jakarta. Apel ini merupakan bagian dari serangkaian acara Rembug Nasional dalam rangka memperingati hari Bela Negara yang ke - 59.

Bertidak selaku Irup pada apel tersebut Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Mardiyanto. Apel diikuti segenap Alumni Menwa dan sejumlah perwakilan dari beberapa unsur komponen pertahanan negara yang ada di Jakarta dan beberapa provinsi di Nusantara.

Hadir pula beberapa pejabat antara lain, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Prijanto, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Djunaedi Djahri, Direktur SDA SDAB Ditjen Potensi Pertahanan Dephan Brigjen TNI Deden Suhardi dan sejumlah pejabat pemerintah.

Apel besar tersebut adalah salah satu sarana dalam menyatukan derap, menyamakan langkah dan menyampaikan aspirasi berupa pernyataan sikap Alumni Menwa yang ditujukan kepada instansi terkait, Dephan, Depdiknas, Depdagri dan DPR RI. Sikap Alumni Menwa tersebut disampaikan sebagai wujud tanggung jawab sebagai warga negara dalam menegakan Pancasila dan UUD 1945.

Pernyataan sikap Alumni Menwa yang dibacakan dalam Apel besar tersebut berisi tentang bentuk pokok – pokok pikiran antara lain, mendesak kepada penyelenggaran negara agar mendifinisikan arah dan tujuan reformasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.

Alumni Menwa juga menghimbau kepada segenap anggota masyarakat untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh globalisasi yang menggunakan isu - isu demokrasi, HAM dan lingkungan hidup untuk memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, mendesak Dephan dan DPR RI untuk segera mengkaji RUU Komponen Cadangan dengan menempatkan Menwa dan Alumninya yang terlatih dalam bela negara sebagai salah satu kekuatan cadangan nasional secara proposional, Alumni Menwa juga mendesak penyelenggara negara untuk memperhatikan ancaman dan gangguan abad 21 dalam bentuk non militer dengan memberikan pembekalan pendidikan bela negara sedini mungkin di setiap jenjang dan lini masyarakat.

Terakhir, Alumni Menwa menyampaikan kesiapan sesuai nilai-nilai kejuangan, dalam menghadapi kopetensi dasar serta tantangan bangsa ke depan. Mengingat Alumni Menwa telah terlatih dan memiliki ilmu pengetahuan serta ilmu keprajuritan.

Sementara itu, Mendagri dalam amanatnya mengatakan, sejarah telah mencatat bahwa dalam mengisi kemerdekaan Alumni Menwa memiliki peran strategis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara khususnya di era globalisasi. Alumni Menwa senantiasa diberdayakan dan mempelopori pemantapan wawasan kebangsaan dan peningkatan kesadaran bela negara.

Mendagri menjelaskan, Ada empat pilar kebangsaan yang dapat memperkokoh ketahanan nasional sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia terus mampu bertahan di tengah – tengah derasnya arus globalisasi yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

“Empat pilar itulah yang menjadi prinsip dan acuan bersama bagi seluruh komponen bangsa dalam melakukan aktifitas berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat”, ungkap Mendagri.

Mendagri menambahkan, wawasan kebangsaan, upaya bela negara dan ketahanan bangsa merupakan pola sikap dan prilaku anak bangsa dan negara dalam kehidupan nasional yang harus dibina dan dikembangkan dalam rangka memperkokoh NKRI.

Di akhir amanatnya, Mendagri mengajak semua pihak khususnya Alumni Menwa untuk membenahi diri kualitas Sumber Daya Manusianya dan sikap serta siap berkiprah di tengah – tengah masyarakat. “Bangsa ini membutuhkan peran dan sumbangsih kalangan Alumni Menwa secara nyata”, tambah Mendagri. (BDI/HDY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar